Di tengah persaingan ketat antar lembaga keuangan dan ekspansi fintech, pendanaan menjadi aspek krusial bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan BPR. Tanpa strategi pendanaan yang tepat, BPR bisa kekurangan likuiditas, kesulitan ekspansi kredit, bahkan gagal menjaga profitabilitas.
Lalu, bagaimana cara BPR menyusun strategi pendanaan yang solid dan berkelanjutan? Berikut penjelasannya!
🔍 Apa Itu Strategi Pendanaan BPR?
Strategi pendanaan adalah cara BPR menghimpun dana dari berbagai sumber, dengan memperhatikan biaya dana (cost of fund), jangka waktu, risiko likuiditas, serta kebutuhan penyaluran kredit.
Tujuannya:
-
Menjaga keseimbangan antara kewajiban (liabilitas) dan penempatan dana (aset).
-
Memastikan BPR bisa menyalurkan kredit secara optimal tanpa kekurangan likuiditas.
-
Menekan biaya dana agar margin tetap terjaga.
💡 5 Strategi Pendanaan Efektif bagi BPR
✅ 1. Optimalkan Produk Tabungan & Deposito
Sumber dana utama BPR tetap dari simpanan masyarakat. Namun, jangan cuma jual bunga tinggi! Fokus juga pada:
-
Variasi produk: tabungan pelajar, tabungan berjangka, deposito fleksibel.
-
Edukasi manfaat menabung di BPR.
-
Kemudahan layanan: sistem jemput bola, digital onboarding, atau mobile teller.
✅ 2. Perkuat Kemitraan dengan Lembaga Dana Pihak Ketiga
BPR bisa menggandeng:
-
Bank Umum sebagai penyalur kredit linkage.
-
LKM atau koperasi untuk channeling dana.
-
Pemerintah daerah dalam bentuk penempatan dana APBD di BPR lokal.
Banyak Pemda kini mencari mitra BPR untuk mendukung UMKM daerah.
✅ 3. Tingkatkan Kepercayaan Melalui Branding & Literasi
Dana tidak akan masuk tanpa trust. BPR perlu membangun reputasi positif lewat:
-
Aktif di kegiatan sosial & komunitas lokal.
-
Transparansi laporan keuangan (publikasi di website).
-
Kampanye “Ayo Menabung di BPR” dengan edukasi manfaat dan keamanan dana.
✅ 4. Diversifikasi Sumber Dana Non-Konvensional
BPR bisa mempertimbangkan:
-
Pinjaman Subordinasi dari pemegang saham atau lembaga mitra.
-
Penerbitan surat berharga jangka pendek jika sudah memenuhi persyaratan OJK.
-
Platform crowdfunding (syariah atau konvensional) untuk dana sosial atau komunitas.
✅ 5. Efisiensi Biaya Dana
Bukan hanya cari dana, tapi juga tekan biayanya! Caranya:
-
Promosi tabungan dengan hadiah (bukan bunga tinggi).
-
Manfaatkan dana murah dari tabungan pelajar & tabungan payroll.
-
Gunakan sistem digital untuk mengurangi biaya operasional penarikan/penyetoran.
📊 Contoh Simulasi:
Jika BPR menghimpun dana sebesar Rp10 miliar dengan rincian:
-
Tabungan: Rp2 miliar, bunga 2%
-
Deposito: Rp8 miliar, bunga 6%
Maka rata-rata biaya dana (cost of fund) =
(2M x 2% + 8M x 6%) / 10M = 5.2%
Jika dana tersebut disalurkan ke kredit mikro dengan bunga 14%, maka margin =
14% - 5.2% = 8.8%
Tapi kalau biaya dana bisa ditekan ke 4,5%, margin bisa naik jadi 9,5%!
⚠️ Tantangan Pendanaan yang Harus Diantisipasi
-
Persaingan suku bunga antar BPR dan dengan bank umum.
-
Nasabah kritis digital yang lebih mudah pindah ke fintech.
-
Ketergantungan pada dana jangka pendek, padahal pembiayaan seringkali jangka menengah-panjang.
-
Kepatuhan terhadap LDR dan likuiditas wajib minimum.
✍️ Penutup dari Penulis
Strategi pendanaan adalah seni menyeimbangkan antara kebutuhan dana murah, jangka waktu yang sesuai, dan kepercayaan publik. BPR yang ingin tumbuh harus kreatif dan adaptif dalam menghimpun dana, terutama di tengah digitalisasi dan preferensi nasabah yang makin berubah.
Salam hangat,
Eka Andika Latif
Direktur Utama PT. BPR Gunung Kinibalu
Penggiat Literasi Keuangan & Transformasi Digital BPR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar